Sabtu, 26 Maret 2011

Health Benefits of Mangoes

Mangoes are one of the best sources of betacarotene, quercetin and astragalin. These are powerful antioxidants that neutralise free radicals. Free radicals can damage cells and lead to heart disease, cancer, premature aging and degenerative diseases.
One small mango provides a quarter of your recommended daily allowance for vitamin C, nearly two thirds of your daily quota for vitamin A, good amounts of vitamin E and fibre. They also contain vitamin K, phosphorus and magnesium. Mangoes are particularly rich in potassium which can help reduce the risk of high blood pressure.
Mangoes also contain pectin, a soluble dietary fibre, which has been shown to lower blood cholesterol levels. Recently, scientists at The Institute for Food Research, discovered that a fragment released from pectin binds to, and inhibits galectin 3, a protein that plays a role in all stages of cancer progression. Other population studies, including the European Prospective Investigation of Cancer, have identified a strong link between eating lots of fibre and a lower risk of cancers of the gastrointestinal tract.




Terjemahan
Mangga adalah salah satu sumber terbaik betakaroten, kuersetin dan astragalin. Ini adalah antioksidan kuat yang menetralisir radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak sel dan menyebabkan penyakit jantung, kanker, penuaan dini dan penyakit degeneratif.

Satu mangga kecil menyediakan seperempat penyisihan harian yang direkomendasikan untuk vitamin C, hampir dua pertiga dari kuota harian untuk vitamin A, jumlah yang baik dari vitamin E dan serat. Mereka juga mengandung vitamin K, fosfor dan magnesium. Mangga sangat kaya kalium yang dapat membantu mengurangi resiko tekanan darah tinggi.

Mangga juga mengandung pektin, serat makanan larut, yang telah terbukti menurunkan kadar kolesterol darah. Baru-baru ini, para ilmuwan di The Institute for Food Research, menemukan bahwa sebuah fragmen dibebaskan dari pektin mengikat, dan menghambat galectin 3, protein yang memainkan peran di semua tahap perkembangan kanker. Studi populasi lain, termasuk Investigasi Calon Eropa Kanker, telah mengidentifikasi hubungan yang kuat antara makan banyak serat dan resiko yang lebih rendah dari kanker pada saluran pencernaan.